Sebuah Catatan Pendek Tentang Menetap #2

Biasanya, aku hanya mampu melihat dari jauh. 

Mengamati setiap detail langkah kakinya. Atau mengamati dari sekian posting-an di media sosialnya. Dia memang jauh, tapi terasa begitu dekat. 

Malam itu, setelah sekian lama kita kembali bersua. Tak ada satu titik keberanian untuk menyapa selain hanya menatap. Seperti biasa, bisa mengamatinya dari jauh adalah hal yang luar biasa.

Hanya begitu saja, dalam diam. Tapi tahu tidak, dengan mengamati perangainya, satu sudut mulutku terangkat? Aku tersenyum. Iya, itu dia. Masih saja sama. 

Comments

Popular posts from this blog

Tentang Kamu

I Hear Your Voice (2)

Ilmu di Setiap Langkah Kaki