Posts

Showing posts from September, 2016

Tentang Kamu

Masih ada rasa yang tertinggal. Matanya tak bisa berkhianat, walaupun ia dingin sedingin kristal, tapi matanya masih tetap hangat. Sehangat belaian rindunya tempo hari. Mata. Iya, mata. Sumber dari segala rasa. Kau, apa kabar? Aku tak pernah menganggap sesuatu di antara kita selesai. Kupikir tak pernah selesai. Kau dengan pandainya menggantung rasamu. Sedang aku? Rasa itu terseret-seret. Berserakan. Kau tahu, dengan gigih aku berusaha membunuh setiap butiran rasa yang mencuat. Menikam mereka setiap kali menganga. Tapi satu hal, sakit. Apa sesakit ini? Apakah sesakit ini terkahir kali kau berusaha menikam rasa rasa itu? Bagaimana rasa sakitnya ketika kau menyadari kehadiranku, tapi kau menihilkanku? Bagaimana rasanya menahan segudang keinginanmu untuk menyapaku? Ah, sakit sekali. Tak sanggup kulukiskan bait bait elegi itu ataupun bait yang lain. Penerimaanku atas hadirmu di depan pintuku tak pernah sederhana. Namun, dengan tulus kau ajarkan bagaimana sebuah penerimaan itu. Kemudian ak