Saling
Saling Adalah sebuah timbal balik dalam sebuah relasi, tentunya. Adalah saling mengambil, pun saling memberi. Adalah saling menjalin dan saling menerima. Saling. Saling bahagia dan juga saling menderita. Saling. Apa kau sekarang mengerti bagaimana susahnya menerima yang seharusnya kau hindari? Apa kau sekarang mengerti bagaimana sesosok ‘ia’ adalah sesuatu yang berharga? Masih banyak pertanyaan berkelebat. Masih banyak ‘Apa’ yang lain. Asal kau tahu sekarang ini, tak ada maksud lain selain menjalin hubungan yang baik denganmu. Sebatas antar teman, antar rekan, ataupun antar saudara. Tak lebih. Tapi, prespektifku berkata lain. Aku berasumsi. Lagi dan lagi. Asumsi, asumsi, dan asumsi. Kau kira aku selalu sama dengan aku-aku yang lalu. Sama dengan aku-aku yang dulu. Tapi tidak. Maka jangan seperti kau tahu segalanya tentangku. Meski kau berkata kau punya kemampuan mengenali orang dengan baik. Tapi kau tak selalu sepenuhnya benar tentangku. Adalah sebuah timbal ba...