Lantunan Terakhir di Penghujung Fajar
AKHIR DARI BAIT YANG TERLUKIS
Tersadar bahwa lukisan itu sudah tersurat
Tersadar bahwa kanvas itu setidaknya berwarna
Tak pernah tahu kapan lukisan itu akan berubah
Tak pernah tahu kapan kanvas itu akan kosong
Tak elakkan semuanya pun tercurah
Pula, ia terlukis dengan indah
Indah dengan suka dan tawa
Tetesan embun terasa sangat segarnya
Pula, seberkas cahaya menyeruakkan sinarnya
Begitu lihai semua itu terlukis
Tak relakan semuanya tergadai
Oleh gelapnya angan dan gulitanya pikiran
Syukur senantiasa di hati
Untuk setetes embun lagi
Untuk secercah cahaya lagi
Karena akhir selalu menjadi misteri
Tersadar bahwa lukisan itu sudah tersurat
Tersadar bahwa kanvas itu setidaknya berwarna
Tak pernah tahu kapan lukisan itu akan berubah
Tak pernah tahu kapan kanvas itu akan kosong
Tak elakkan semuanya pun tercurah
Pula, ia terlukis dengan indah
Indah dengan suka dan tawa
Tetesan embun terasa sangat segarnya
Pula, seberkas cahaya menyeruakkan sinarnya
Begitu lihai semua itu terlukis
Tak relakan semuanya tergadai
Oleh gelapnya angan dan gulitanya pikiran
Syukur senantiasa di hati
Untuk setetes embun lagi
Untuk secercah cahaya lagi
Karena akhir selalu menjadi misteri
Comments
Post a Comment